id
  • English
  • Nederlands
  • Slovenščina
  • Slovenčina
  • Српски
  • Norsk
  • 汉语
  • ภาษาไทย
  • 한국어
  • 日本語
  • Suomi
  • Dansk
  • ह िन ्द ी
  • Ελληνικά
  • Čeština
  • Magyar
  • Български
  • الع َر َب ِية.
  • Bahasa Melayu
  • Português
  • עברית
  • Polski
  • Română
  • Svenska
  • Русский
  • Français
  • Deutsch
  • Español
  • Bahasa Indonesia
  • Türkçe
  • Italiano
100%
Terima kasih

Setelah bertahun-tahun berfantasi, akhirnya aku memanjakan diri dengan sahabat suamiku.Kamar hotel kami menjadi taman bermain bagi hasrat terlarang kami.Lidah dan jari-jarinya yang terampil membawaku ke euforia, membuatku semakin menginginkan.

Setelah bertahun-tahun berfantasi tentang hal itu, akhirnya aku memesan kamar hotel dengan sahabat suamiku.Terpampanglah antisipasinya saat kami duduk untuk minum, berusaha menyembunyikan kegembiraan kami.Dia merasa sakit untuk menjelajahi tubuhku, dan aku lebih dari bersedia untuk menunjukkan semuanya padanya.Aku berdiri, menyingkapkan toket besarku yang menakjubkan dan sosoknya yang montok, sebelum dia dengan semangatnya melepas pakaianku dan mulai menyentuhku habis-habisan.Jarinya menemukan jalan mereka ke memekku yang besar, dan aku bisa merasakan gairahku yang semakin besar.Dia menggoda klitorisku yang besar itu, membuatku merintih kenikmatan, sebelum dia menyelipkan jarinya jauh di dalam memek besarku.Sensasinya, aku merasa kewalahan dan kewalahan membangun orgasmeku.Aku terus berharap bisa menikmati pertemuan ini dengan suamiku, aku hanya bisa menikmati perjumpaan di hotel ini.

Loading comments